PENGERTIAN MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan
berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies
primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam
hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di
mana, dalamagama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras
lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakatmajemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan
contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi
selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di
Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing
yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti
ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses
sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu
yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses
akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang
sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada
kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima
atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya adalah :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan
kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur
kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada
unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan
yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang
terbatas.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan
mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
• alat-alat
teknologi
• sistem
ekonomi
• keluarga
• kekuasaan
politik
2. Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
• sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya
• organisasi
ekonomi
• alat-alat dan lembaga-lembaga atau
petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
• organisasi
kekuatan (politik)
WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Gagasan (Wujud
ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnyakonkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
PERUBAHAN-PERUBAHAN KEBUDAYAAN YANG
TERJADI
Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya
ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari
masyarakat pendatang. Biasanya penyebab perubahan yang di lakukan oleh
masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya kelahiran, juga hal-hal baru serta
media yang mereka lihat biasanya akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif
bagi masyarakat itu sendiri. Begitu juga sebaliknya dengan penyebab perubahan
budaya yang di akbatkan dengan adanya ke datangan masyarakat dari luar yang
biasanya terjadi karena adanya bencana alam, transmigrasi maupun lainnya.
Mereka biasanya hanya mampu meninggalkan tempat di mana mereka tinggal dulu,
tetapi sulit bagi mereka meninggalkan budaya yang sudah ada dan menggantikannya
dengan yang baru. Contohnya, perubahan yang di lakukan masyarakat atau penduduk
yang datang dari desa ke kota atau sebaliknya. Masyarakat dari desa biasanya
hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa
memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota
itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh, akibatnya mereka terkadang
terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya. Begitu
pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih moderen dan pintar akan
tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang mereka biasa lakukan
tanpa berfikir dampak positif atau negatif bagi penduduk desa, akibatnya tidak
sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, tapi banyak
juga hal baik yang mereka contoh. Hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan
konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan
tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju perbedaan pandangan
tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka ingin
budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya.
Menurut Soekanto faktor-faktor penyebab
perubahan/dinamika sosial dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu :
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam masyarakat sendiri, antara lain sebagai berikut.
- Bertambahnya atau berkurangnya penduduk.
Pertumbuhan
penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat
seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru. Selain itu
pertambahan jumlah penduduk juga mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-
kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Padahal sumbersumber pemenuhan
kebutuhan tidak seimbang, sehingga akan imbul masalah sosial seperti
pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, dan lain-lain. Kondisi ini akan
mengubah pola interaksi dan meningkatnya mobilitas sosial. Selain itu, berkurangnya
penduduk yang diakibatkan oleh migrasi dan urbanisasi akan mengakibatkan
kekosongan dalam pembagian kerja dan jumlah angkatan kerja, sehingga akan
memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
- Adanya penemuan baru (discovery)
Penemuan baru
dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial.
- Pertentangan (konflik) masyarakat
Dalam interaksi
sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis, pertentangan-pertentangan
(konflik) mungkin saja terjadi baik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Apalagi pada masyarakat yang
berkembang dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern akan selalu terjadi
pertentangan, misalnya golongan muda yang ingin mengadopsi budaya asing,
golongan tua yang tetap mempertahankan tradisi lama. Konflik ini akan
menimbulkan perubahan nilai-nilai, pola perilaku dan interaksi yang baru di
masyarakat tersebut.
- Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah
perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok.
Revolusi akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Pengaruh tersebut mulai dari lembaga negara sampai keluarga
yaitu mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Contohnya revolusi industri
di Inggris, revolusi Perancis, revolusi fisik tahun 1945 di Indonesia.
b. Faktor
eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari luar masyarakat, antara lain berikut ini.
- Lingkungan alam fisik
Salah satu
faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam seperti
terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan
sebagainya. Di daerah yang terkena banjir menyebabkan masyarakat yang berada di
sekitar daerah tersebut terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, sehingga
mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat.
- Peperangan
Peperangan
antara negara satu dengan negara yang lain kadang bisa menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur
masyarakatnya. Biasanya negara yang menang memaksakan nilai-nilai, cara-cara,
dan lembaga yang dianutnya kepada negara yang kalah. Contohnya rakyat Indonesia
saat kalah melawan Belanda. Belanda memaksakan penerapan sistem pemerintahan
kolonial menggantikan sistem pemerintahan kerajaan yang dianut sebagian besar
daerah-daerah di Indonesia. Hal itu berakibat terjadinya perubahan-perubahan
pada struktur lembaga kemasyarakatan.
- Pengaruh kebudayaan lain
Di era
globalisasi ini tidak ada satupun negara yang mampu menutup dirinya dari
interaksi dengan bangsa lain. Interaksi yang dilakukan antara dua negara
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa
menerima pengaruh dari masyarakat lain. Dengan demikian akan timbul suatu
nilai-nilai sosial budaya yang baru sebagai akibat asimilasi atau akulturasi
kedua budaya.
KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang
sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan
yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia
merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk
yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain
sebagainya.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu
hubungan keduanya ? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan
satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu
tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak
bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat
kita lihat adalah hubungan antara
manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh
manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh
kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu
merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia,
dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan
M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan
masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama
lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang
lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat
dilakukan dengan lebih cermat.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar